Single Blog
Materi Kuliah |02 Jan 2024 | Dilihat 483 Kali
Pengertian Keamanan Sistem Informasi
G. J. Simons mendefinisikan keamanan sistem informasi sebagai langkah pencegahan terhadap tindakan penipuan pada sistem yang berbasis informasi berbentuk non-fisik. Namun, bukan hanya penipuan yang harus dicegah, melainkan bentuk serangan siber lainnya.
Singkatnya, keamanan sistem informasi merupakan prosedur untuk mencegah pencurian data, akses tidak sah, dan kerusakan terhadap sistem informasi suatu perusahaan. Ada pun sistem keamanan yang digunakan untuk melindungi jaringan informasi melibatkan hardware, software, jaringan komunikasi, dan data dalam komputer.
Peribahasa ‘lebih baik mencegah daripada mengobati’ menjadi prinsip dasar dalam keamanan sistem informasi. Sayangnya, masih banyak perusahaan yang mengabaikan pentingnya hal ini. Berinvestasi untuk menjaga keamanan sistem informasi perusahaan memang membutuhkan biaya yang tidak sedikit. Namun, hal ini bisa mencegah risiko kerugian bisnis akibat banyaknya biaya yang harus ditanggung ketika memperbaiki jaringan komputer akibat kerusakan atau kehilangan data penting.
Aspek Penting dalam Keamanan Sistem Informasi
Keamanan sistem informasi melingkupi beberapa aspek penting dan wajib ada dalam sistem komputer. Apa saja aspeknya?- Privasi atau kerahasiaan informasi sehingga data tidak bisa diakses oleh sembarang orang.
- Integritas, artinya data tetap terjaga seperti semula dan tidak akan mengalami perubahan secara sengaja maupun tidak disengaja.
- Autentikasi atau identifikasi pengakses data.
- Tanda tangan sebagai bukti keabsahan suatu informasi oleh otoritas tertentu.
- Otorisasi, artinya pemberian hak akses kepada pengguna lain dalam sistem informasi.
- Validasi atau pengecekan keabsahan.
- Kontrol akses untuk membatasi akses informasi.
- Sertifikasi sebagai bukti pemberian kuasa kepada orang yang dipercayakan untuk mengakses informasi.
- Pencatatan waktu akses dan pembuatan informasi dalam sistem.
- Tanda terima yang menunjukkan informasi tersebut telah diterima.
- Konfirmasi mengenai layanan informasi yang tersedia.
- Anonimitas atau penyamaran identitas ketika bertransaksi.
- Kepemilikan informasi yang sah sehingga seseorang bisa mengelola informasi tersebut.
- Penarikan kembali otoritas dari pengguna yang tidak lagi dipercaya untuk mengakses data.
Cara Menjaga Keamanan Sistem Informasi Perusahaan Anda
Data dan informasi merupakan aset berharga yang karena berkaitan dengan kelangsungan perusahaan. Anda harus menjaga keamanan sistem informasi dengan melakukan enam cara di bawah ini.
1. Buat Klasifikasi Tingkat Sensitivitas Data
Tidak semua data yang tersedia di perusahaan bersifat sensitif sehingga tidak bisa diakses oleh karyawan mana pun. Oleh karena itu, Anda perlu membuat klasifikasi mengenai tingkat sensitivitas data berdasarkan isi informasinya. Pisahkan antara data yang bersifat sensitif, rahasia tetapi masih bisa diakses pihak internal, dan data umum yang bisa diakses pihak eksternal. Kemudian, buatlah sistem keamanan untuk melindungi seluruh data tersebut.
2. Gunakan Enkripsi ketika Mentransfer Data
Anda pun perlu mengirimkan data yang tersedia kepada pengguna lainnya di perusahaan. Pastikan Anda menggunakan aplikasi dengan sistem enkripsi data agar keamanannya tetap terjaga. Proses enkripsi memastikan agar informasi yang dikirimkan tidak mudah dibaca oleh orang lain tanpa seizin pengirim data.
3. Gunakan Proses Autentikasi Berlapis
Ada banyak sistem autentikasi yang bisa digunakan untuk melindungi data, seperti password atau PIN. Anda harus menggunakan proses autentikasi yang berlapis agar datanya tidak mudah dibobol dan dibaca oleh orang lain. Contohnya, menggunakan two-factor authentication (2FA) yang terdiri dari kombinasi password dan memindai sidik jari.
4. Akses Data Sensitif dengan Komputer Pribadi
Pastikan Anda menggunakan komputer pribadi ketika ingin mengakses informasi sensitif. Menggunakan komputer umum dapat meningkatkan risiko tersebarnya informasi perusahaan kepada orang lain, termasuk hacker.
5. Berikan Edukasi Tentang Keamanan Sistem Informasi
Sistem informasi tidak akan aman apabila karyawan Anda kurang menyadari pentingnya hal ini. Oleh karena itu, Anda perlu memberikan edukasi kepada karyawan mengenai keamanan sistem informasi serta cara mengakses informasi tertentu ketika dibutuhkan.
6. Gunakan Software Anti-malware Tepercaya
Keamanan sistem informasi pada jaringan komputer Anda akan meningkat jika menggunakan software anti-malware. Anda bisa melakukan backup data dan informasi secara otomatis dan memulihkannya sewaktu-waktu. Cyber Protection menyediakan perlindungan jaringan komputer berbasis AI sehingga bisa menangkis serangan malware dan ransomware secanggih apa pun.
.
- Artikel (4)
- Jaringan (2)
- Informasi (11)
- Komunikasi (3)
- Materi Kuliah (6)
- Cahaya Hati (1)
-
Materi Kuliah
Komponen Jaringan Komputer
-
Artikel
Kegiatan Workshop Neo Feeder 2023 Bagi Perguruan Tinggi Swasta wilayah LLDIKTI X
-
Materi Kuliah
Etika Penggunaaan TI
-
Materi Kuliah
Pengertian Keamanan Sistem Informasi
-
Artikel
Sosialisasi Permendikbudristek Nomor 53 Tahun 2023 tentang Penjaminan Mutu Pendidikan Tinggi
-
Materi Kuliah
Apa itu jaringan komputer?
-
Materi Kuliah
Klasifikasi Jaringan Komputer
-
Materi Kuliah
Sejarah Mulainya Jaringan Komputer
-
Komunikasi
Mekanisme Penyaluran Tunjangan Profesi Dosen (TPD) dan Tunjangan Kehormatan Guru Besar (TKGB)
-
Jaringan
Cara Export & Import Konfigurasi Mikrotik
Diposting oleh:
Dafit AfiantoLecturer, Writing and Editing | Work hard in silence. Let your success in the noise.